Tuesday, March 31, 2009

Bumi tak bernapas (lega) di sini


Suara jauh di ujung sana: "Assalamualaikum.."
Gw: "Waalaikum salam.. Mah, lagi pada ngapain?"
"Lagi nonton TV."
"Tau kan nanti ada apaan?"
"Iyaaa... Yang mati-matiin lampu itu kan?"
"Jam berapa coba..?"
"Setengah sembilan."
"Nah.. Kok masih pada nonton TV?"
"Kan masih lima menit lagi.."
"Matiin semua ya.. Lampu teras, lampu pager, ac, kulkas, pokoknya semua."
"Iya nanti, papah lagi sholat masa digelapin, abis itu dimatiin semua."
"TV juga mati total, jangan standby, tombol depannya dipencet."
"Masa TV juga sih? Kan jadi gelap banget.."
"Lho.. Malah TV yang watt nya besar. Udah pake lilin aja."
"Tapi lagi tanggung Cinta Fitri nih.."
"..."

Monday, March 9, 2009

The Power Of Introspection


Jumat kemarin, enam maret dua ribu sembilan. Jam 8 PM lebih 20 menit gw baru meninggalkan kantor. Kalo bukan gara-gara October Road jam 9 dan kepikiran bakal libur tiga hari esoknya gw pasti udah pulang dua jam sebelumnya. Daripada harus masuk saat libur, mending kerjaan dibabat habis malam itu juga. Sialnya sakit kepala yang didapat dari sore masih belum hilang. Ini bukan migrain, bukan pula jenis sakit kepala tak terganggungkan yang membuat orang harus berguling-guling di kasur karena sakaw memohon ekstra analgesik. Ini cuma kontraksi otot otak yang terlalu lama. Kalo dibikin statistiknya, kurang lebih sekali seminggu gw pasti mengalami ini. Dan seperti biasa, obatnya adalah pijatan sepanjang tulang punggung dan sekitar mata kaki oleh 'masseur' pribadi gw yang lebih mujarab dari obat apa pun minus efek samping, tentunya setelah segelas teh hangat dan obrolan singkat berkualitas sebagai foreplay-nya (hatur nuhun ya teh..). Saran bijak buat yang belum nikah, kalo lo adalah tipe orang yang hobi kerja sampai harus lembur-lembur, carilah istri seperti ini. Buat yang udah nikah, jangan sekali-kali kerja lembur kalo nggak punya istri kayak gini..!