Tuesday, February 9, 2010
Di tempat hatiku berada
Changi, Terminal 1 Keberangkatan, 15 menit menjelang pukul 8 malam. Pesawat gw masih sekitar satu jam lagi. Buku yang gak sempat gw bawa membuat gw gak ada kerjaan lagi selain duduk menunggu sambil memperhatikan sekitar. Kemegahan Changi Airport sebagai serambi wisata bukanlah main-main. Mereka benar-benar serius menggarap lahan seadanya menjadi sebuah anjungan penyambut turis yang hi-tech, praktis, tidak ribet birokrasi, tapi tetap tegas menyikapi pelanggaran bea cukai dan ketat menjaga prosedur imigrasi.
Labels:
diary,
travelling
Subscribe to:
Posts (Atom)