Friday, October 17, 2008

FSD OSL nowadays


Bulan puasa tahun ini bagi kita di OSL adalah bulan yang sibuk banget karena ada kontrak baru di Petrochina Bermuda Papua yang bisa dibilang mendadak requestnya dan semua orang dibuat jungkir balik ngurus ini-itu, order sana-sini, meeting setiap hari, instalasi dan testing equipment, dan gak ketinggalan report dan segala macam paperwork yang memaksa gw harus lembur hampir setiap hari. Belum lagi analisa terhadap proyek yang sedang dikerjakan untuk mengantisipasi kemungkinan masalah di lapangan sehingga proses troubleshooting yang mungkin harus dilakukan nggak akan memakan waktu dan biaya berkelanjutan. Semua harus dilakukan sesuai standard dan harus selesai dalam waktu singkat. Quality Of Service nggak boleh dikesampingkan cuma untuk bermanja-manja dan menghalalkan alasan sepele seperti ingin buka di rumah, gak ada uang overtime, atau takut pulang terlalu malam. Totalitas dan dedikasi yang nggak perlu dipertanyakan walaupun apresiasi yang diterima nggak sesuai dengan yang diharapkan. Itulah sekilas kondisi kita yang bekerja di bidang jasa. Capek dan selalu di bawah tekanan. Tapi itulah hidup. Sometimes pain keeps you alive. Kadang-kadang kesulitan justru membuat kita makin bersyukur dan menghargai hidup.


Sebenarnya kerjaan seperti yang gw ceritain di atas sudah biasa buat gw. Lima tahun gw jalanin dan sedikit demi sedikit gw belajar sesuatu yang baru dan bahkan peluang-peluang yang muncul selalu gw perhatikan. Yang membuat gw kali ini mengeluh adalah kenyataan bahwa gw harus melakukan semuanya sendiri. Tim FSD yang tadinya bertiga menyusut menjadi pemain tunggal. Beban yang biasanya dibagi sekarang harus dipikul sendiri. Nggak ada lagi yang membantu flow setting gas equipments atau memeriksa satu per satu Data Acquisition channels beserta sensor-sensornya.

Wibi dan Ata bisa dibilang tim terkompak yang gw punya setelah bertahun-tahun gw di FSD. Expat dari segala penjuru dunia boleh datang dan pergi mengisi departemen ini tapi gak tau kenapa tetap aja personil lokal terasa lebih kompeten dan lebih solid untuk diajak bekerja sama. Mungkin karena latar belakang edukasi yang sama yang membuat kita nyambung dalam urusan kerjaan ditambah jarak umur yang nggak terlalu jauh sehingga mindset kita terhadap segala hal mencapai konvergensi dengan mudah. Terbuka terhadap masukan dan mau saling belajar adalah kunci team work yang baik.

Booming minyak beberapa tahun ini memang membuat bursa kerja di industri oilfield menjadi bergairah lagi. Para pemain besar service companies berlomba-lomba merekrut personil untuk menjalankan operasi mereka. Mudlogging yang tadinya dipegang konspirasi Perancis sekarang harus rela melepas beberapa job-nya karena atmosfer persaingan yang 'sudah mulai sehat'. Bajak membajak kru sudah menjadi barang lumrah. Bagus buat kita para pekerja. Pilihan jadi banyak dan terbuka kesempatan untuk mencari yang lebih baik.

Jadilah Wibi ke Well Testing dan Ata ke perusahaan lain yg juga menawarkan Mudlogging (atau istilah mereka: SLS -- Surface Logging System). Workshop jadi sepi. Nggak ada lagi lagu-lagu John Mayer atau plesetan "Dia Milikku"-nya Nuno. Network traffic nggak lagi penuh dengan download-download mp3 atau hardcore stuffs. Log book jadi kosong. Gosip-gosip tentang manajemen gak lagi terdengar. Pokoknya udah gak normal lagi.

Gw juga gak ngerti apa yang membuat gw bisa bertahan sampai 5 tahun di sini. Kesempatan sih udah banyak, tapi karena timing yang kurang tepat dan emang dasarnya gw kurang suka lompat sana-sini jadinya ya gw masih di geo. Tapi gw mungkin akan mengikuti jejak Wibi & Ata mencari peruntungan di tempat lain kalo emang geo udah terlalu sumpek dan membuat kebijakan-kebijakan yang gak masuk akal. Gak semua orang pindah kerja untuk uang yang lebih besar. Bisa jadi yang dicari adalah manajemen yang lebih baik atau karir yang lebih jelas. We have to move on and be stronger in the end.

Gw senang Wibi & Ata bisa kerja di tempat lain. Kalo dipikir-pikir mereka bisa jadi referensi untuk gw ikut pindah. Memperluas jaringan di dunia kerja juga perlu karena yang namanya di oilfield pemainnya itu-itu juga walaupun beda company.

Sekali lagi.. Hidup adalah pilihan. Walaupun belum tentu pilihan kita akan lebih baik dari sebelumnya.

5 comments:

Wibi said...

menanggapi ttg : "..walaupun apresiasi yang diterima nggak sesuai dengan yang diharapkan".

yah memang begitulah sepertinya keadaan orang service yo. Memang harus serba bisa. Apalagi oil kumpeni memang banyak maunya. Keadaan yang memang memaksa kita untuk berubah dan bertindak. Setidaknya walaupun kondisi kita skr tidak se-"nyaman" dan se-"aman" kondisi kita kemarin. Memang hidup adalah pilihan.

Tetapi untungnya yo, (gw ambil dari quotenya Charles Dicken) "suffering has been stronger than all other teaching, and has taught me to understand what your heart used to be. I have been bent and broken, but - I hope - into a better shape"

Semoga kita bisa mengambil pelajaran dari tali kehidupan yang telah terlewati. Dan semoga kita bisa merajut tali kehidupan menjadi lebih kuat dan tough! That's a man should be! No more than that.

Terus terang gw belajar banyak dari kalian berdua. Tyo yang memang cerdas secara teknikal dan Ata yang suka mengajari gw gimana cara "jualan". Kata orang bijak, manusia selalu haus akan pelajaran. Mungkin beginilah cara Tuhan mengajari kita.

Rahmanto said...

Ini adalah hal yg terberat ketika gw harus pindah.

Sebenernya gw dah lama juga sedih ketika gw harus ke balikpapan. krn berpisah dgn tim yang soliditasnya tinggi bgt (FSD jkt).
Kita yg biasanya kerja bareng, lunch bareng, ngumpul bareng, ngerjain cabul bareng hehehe... berwarna bgt

Beda sama wktu di Bpp, gw kayak robot industry yg mengolah barang bekas mjd barang baru secara terus menerus tiap hari tanpa libur..hehehe.

Thank's buat elo bos yg dah banyak ngajarin gw masalah Gas system, Install rtm, Sensor, etc..
& Thank's also to wibi yg udah ngasih info gw ke Baker & ngajarin gw flash get, youtube, download,..etc hehehe...

Sukses buat semua,.. Tahun depan harus dah pindah di cilandak semua ya..

Wibi said...

InsyaAllah Amiiin.

Anonymous said...

hahaha...bubarrr grakkkk...Tyo sabar aja Bro sblm ada yg lbh baik...sementara gw memang sdh mantap meninggalkan geo,apalagi di ksh pesangon..mantappp...

Anonymous said...

kenangan sama Ata,Wibi,elo mudah2an membuat kita tetap ingat smp kapan pun...bkn sekedar eks tmn satu ktr...silaturahmi tetap terjaga..."Heri Satriyo"