Sunday, November 29, 2009

Dunia kita.. Akan segera berakhir!



Edan..!! Di tengah cibiran banyak orang bahkan sampai dirajam fatwa haram, tetap aja antrian penonton melingkar-lingkar, padahal manajemen bioskop sudah menambah sampai empat studio untuk mengantisipasi jumlah penonton yang berjejal (kayak berita mudik..). Promosi gratis dari MUI Jatim yang melarang masyarakat untuk menonton film ini justru makin membuat orang 'ngebet' mau membuktikan. Kita juga sih yang suka terburu-buru menakar benar-salah, halal-haram, mukmin-kafir, jujur-korup, berdasarkan 'kabar' tanpa mensahihkan dengan mata kepala sendiri. Maka dari itu, gw ikut berbaris di atas karpet Gading XXI demi memuaskan rasa penasaran menyaksikan hari akhir versi Roland Emmerich yang menghebohkan itu.


Film ini 'touch down' di pasaran tepat ketika isu-isu yang beredar di tengah masyarakat dunia baik itu di forum, internet, buku, atau mailing list ramai membahas tentang hari kiamat yang diramalkan, atau diprediksi, atau bahkan dikalkulasi akan terjadi pada tahun 2012. Bisa seheboh ini karena asalnya bukan hanya dari mulut peramal sok tau, dukun asal bunyi, atau cenayang bola kristal, tapi berbuah dari kompaknya beberapa ahli astronomi membeberkan hasil risetnya bertahun-tahun yang dikorelasikan dengan kalender bangsa Maya -- bangsa yang terkenal akurat dalam perhitungan bintang -- yang setelah dipetakan ternyata berhenti tepat pada tanggal 21 Desember 2012.

Spooky huh
!? Jangan tambah lagi dengan legenda lokal macam ramalan Jayabaya atau Nostradamus, juga kesampingkan dulu diskusi 'kiamat sudah dekat' beserta fenomena-fenomena beranomali tinggi yang (diakui) dilihat berbagai macam orang. Yang ada nanti cuma debat kusir berkepanjangan antara sekte apokalips dengan aliran 'akal sehat' yang saling potong bicara di banyak media. Tapi memang 'ngomong' dan debat sudah jadi hobi kita dari dulu kan? :)

Roland Emmerich, seperti yang sudah kita lihat pada Independence Day dan The Day After Tomorrow, jelas sudah berpengalaman menggarap film-film bertema bencana. Trailer 2012 sudah cukup membuat gw mengharuskan diri menonton di bioskop walaupun saat itu dvd bajakannya sudah berceceran di stasiun Tebet atau siap download di rapidshare. Sayang kalo film model gini cuma ditonton di layar tivi atau monitor PC.

Berawal dari temuan seorang ilmuwan dari India, Dr. Satnam Tsurutani, yang mengobservasi aktifitas solar flare pada matahari yang lebih radikal jika dibanding keadaan normal, di mana pada saat bersamaan sebuah reservoir dalam fasilitas risetnya yang terletak jauh dibawah permukaan bumi mendadak mendidihkan air di dalamnya. Setelah didiskusikan dengan rekannya geologist dari amrik, Adrian Helmsley, dia menarik hipotesa bahwa hal tersebut sangat mungkin disebabkan reaksi fisis dari 'jilatan lidah api' matahari yang terlampau ekstrim (dalam film tersebut dipakai istilah 'neutrinos') yang menaikkan temperatur inti bumi sampai ke tingkat yang tidak diperkirakan sebelumnya.

Kengerian di wajah Dr. Tsurutani bukan tanpa alasan. Dia membayangkan kehancuran yang bakal terjadi akibat pemanasan inti bumi tersebut. Bahkan sang geologist dengan software canggihnya (kali ini geologist bukan tukang periksa batu atau import data ascii) berani menghitung umur bumi yang tinggal 3 tahun lagi. Memang benar kalau benua tempat kita berpijak sejatinya adalah seperti kerupuk di atas mangkuk bubur ayam, yang akan tetap seperti itu kecuali diaduk. Tapi dengan 'mendidihnya' inti bumi lempeng penahan kerak bumi akan bergerak secara masif, membuat bubur ayam tadi menjadi seperti cornflakes di atas semangkuk susu.

Dan itu yang terjadi kemudian. Retakan dan gempa bumi hebat di Los Angeles membuat Jackson Curtis, the hero of the day, yang sempat mengetahui rahasia bahwa pemerintah amrik telah membuat kapal yang akan menyelamatkan sebagian manusia terpilih dari bencana maha dahsyat, memutuskan untuk menyewa pesawat beserta pilotnya untuk menyelamatkan istri dan anak-anaknya. Terbang meninggalkan California yang hancur lebur tertelan bumi.

Di sinilah para seniman efek unjuk gigi. Mulai dari tanah yang terbelah, gedung pencakar langit yang saling menimpa, erupsi pada kawah Yellowstone, yang makin dibuat seru dengan aksi pesawat Antonov yang bermanuver menghindari reruntuhan saat mencoba meninggalkan Las Vegas sambil dikejar-kejar debu dan awan panas. Kemudian tsunami yang terjadi di hampir setiap pelosok samudera menghasilkan ombak setinggi ribuan meter(!) hingga sanggup menggulung kapal induk USS John F. Kennedy dan mengantarkannya tepat ke depan gedung putih di DC.

Sebuah superioritas studio digital Hollywood yang belum tertandingi. Gw memang bukan penggila animasi yang bisa berbicara panjang lebar tentang teknik rekayasa 3D apalagi sampai mengkritik sana-sini, mempersoalkan kenapa begini begitu, atau simply berkata "biasa aja tuh..", tapi gw terus terang ikut-ikutan tegang sampai gak sadar meremas tangan Indah yang terpaksa meringis juga (sori ya teh.. :). Gw jadi terbayang apakah nanti akan seperti ini pada hari kiamat? Gw terpikir apakah generasi kita ini yang harus merasakan hari pembalasan? Pikiran gw melayang jauh berharap bila memang saat itu tiba, gw gak mau jauh dari keluarga gw dan orang-orang yang gw cintai. Gw berharap bisa mengucapkan salam perpisahan dan berdoa semoga nanti dikumpulkan untuk bertemu kembali di kehidupan selanjutnya. Ah.. Sedih sekaligus mencekam.

Kembali ke cerita.. Kapal yang disebut-sebut sebagai harapan terakhir untuk kelangsungan hidup serta kelanjutan bangsa manusia ternyata berada di Cina dan digagas oleh (lagi-lagi) Amerika beserta negara-negara G8 dengan dana yang sebagian besar berasal dari calon penumpang yang berani membayar 1 milyar euro per orang. Kapal-kapal yang berbentuk seperti kapal selam tersebut 'disandarkan' pada sebuah anjungan mirip bendungan dengan konstruksi sedemikian rupa agar tahan terhadap tumbukan pertama dari terjangan ombak-ombak ribuan meter yang melanda hampir seluruh daratan di bumi, untuk kemudian angkat sauh berlayar mencari daratan baru.

Persis seperti bahtera Nabi Nuh yang menyelamatkan umat manusia (yang percaya) beserta binatang-binatang dari kepunahan yang disebabkan banjir maha dahsyat yang konon dipercaya sebagai banjir global sampai menutup gunung-gunung dengan air selama berbulan-bulan lamanya. Dan akhirnya film diakhiri dengan berlabuhnya kapal-kapal tersebut di daratan Afrika yang akibat dari migrasi massal lempengan-lempengan bumi menyebabkan peta dunia berubah dan secara menggelikan mereka me-reset kembali waktu menjadi tahun 0000.

Di luar kepahlawanan amrik beserta presidennya, yang memutuskan tidak ikut menyelamatkan diri untuk memberitahu rakyatnya tentang bencana, film ini sebenarnya mengingatkan kembali pada kita bahwa dunia ini pasti memiliki akhir. Bedanya bagi umat Islam, atau mungkin juga agama lain, yakin bahwa pengetahuan manusia untuk menghitung kapan hari itu akan datang masih jauh dari jangkauan telaah otak kita. Tidak suku Maya, tidak ilmuwan dari India, tidak geologist dengan sistem paling mutakhir sekalipun.

Selain itu, bila hari itu benar-benar tiba, bisa dipastikan tidak ada satupun makhluk hidup yang akan selamat!!! Karena memang itulah skenario yang sudah ditetapkan Tuhan untuk kita dan dunia kita yang sangat sementara ini. Kita wajib percaya, tapi nggak perlu repot dan sibuk menghitung, menebak, atau mencari ramalan kapan kiamat datang.

Jadi.. Apakah 21 Desember 2012 adalah hari akhir dunia kita? Apakah hari setelah itu adalah hari di mana kita dibangkitkan kembali untuk berkumpul di padang mahsyar? Dengan konteks ketidaktahuan kita sebagai manusia, gw cuma bisa bilang bahwa hari setelah 21 Desember 2012 adalah 22 Desember 2012.

Kalo gw boleh berharap.. Sekali lagi, kalo boleh.. Gw berharap hari itu bukanlah hari ini. Juga bukan besok. Bukan pula lusa nanti.

Wallahualam bissawab.

2 comments:

indah said...

Kapan hari kiamat itu tiba... Yang pasti gak bisa dibayangin gimana kejadiannya, di film 2012 itu tth agap baru hanya bagian kecilnya aja, yang nantinya akan lebih dahsyat lagi. Wallahualam.... Bagusnya kita nonton filnya adalah buat orang jadi harus cepat sadar dan bertobat sama dosanya.. Salah satunya ya Tth, jadi takut untuk berbuat salah. Apa yang harus dikerjakan ya jangan ditinggalkan, begitu juga larangan Allah yang harus kita jauhi. Sepintar dan sehebat manusia gak ada yg bisa tau kapan hari itu tiba. Hollywood patutu diacungi jempol buat urusan buat film kaya gitu....

Ted Andy said...

mereka yg selamat akan meneruskan peradaban dimuka bumi ini, ini lebih mirip ke waktu zaman es mencair dibanding kiamat, dimana peta bumi berubah, manusia & binatang purba punah, tapi sedikit dari mereka ada yg bertahan & ber-evolusi.. jadilah keadaan kita sekarang..